
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan apresiasinya terhadap langkah cepat Polri dalam menangani kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat, 7 November 2025. Ledakan tersebut menyebabkan puluhan siswa mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit di Jakarta.
⚡ Apresiasi untuk Respons Cepat Polri
Dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Minggu (9/11/2025), Gus Ipul mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh jajaran Polri atas tindakan cepat mereka di lapangan.
“Saya berterima kasih kepada Kapolri dan seluruh jajaran Polri yang telah melakukan langkah nyata di lapangan,”
ujar Gus Ipul saat meninjau para korban.
Ia menilai langkah Polri tidak hanya fokus pada penyelidikan, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap korban melalui pengiriman tim medis dan psikolog untuk membantu pemulihan para siswa yang terdampak.
🏥 Bantuan Nyata untuk Korban dan Sekolah
Menurut Gus Ipul, tindakan cepat Polri sangat membantu proses penanganan pascaledakan. Selain mengevakuasi korban dan melakukan olah TKP, Polri juga mengirim dokter, psikolog, dan tim pendamping untuk memastikan para siswa mendapatkan perawatan yang optimal.
Ia juga mengapresiasi inisiatif rehabilitasi masjid di lingkungan sekolah yang rusak akibat ledakan, agar proses kegiatan belajar-mengajar bisa segera kembali berjalan normal.
“Upaya ini diharapkan agar proses pembelajaran segera dimulai kembali,” ujar Gus Ipul.
🚫 Seruan untuk Cegah Aksi Perundungan
Menanggapi dugaan bahwa pelaku ledakan merupakan siswa yang kerap menjadi korban perundungan (bullying), Gus Ipul meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian.
Namun, ia menegaskan bahwa aksi perundungan di sekolah harus dicegah dengan serius agar kejadian serupa tidak terulang.
“Ini tidak hanya di kasus ini saja. Perundungan harus dicegah di mana pun,” tegasnya.
🔍 Polri Amankan Bukti dan Lakukan Investigasi Mendalam
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk tulisan dan serbuk bahan peledak yang diduga menjadi pemicu ledakan.
“Ada beberapa barang bukti pendukung seperti tulisan dan serbuk yang bisa menimbulkan potensi ledakan,” jelas Kapolri.
Polisi juga masih memeriksa media sosial dan lingkungan keluarga terduga pelaku guna memastikan motif di balik insiden ini.
🧹 Pemulihan Lokasi dan Aksi Bersih-Bersih
Setelah olah TKP selesai, Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Kelapa Gading melakukan aksi bersih-bersih di masjid SMAN 72 Jakarta, yang menjadi lokasi terjadinya ledakan. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Ari Galang Saputro, pada Sabtu pagi, 8 November 2025.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko Putra, mengatakan langkah ini dilakukan agar lingkungan sekolah bisa segera kembali digunakan dengan aman.
👩⚕️ Kondisi Korban Menurut Dinkes DKI Jakarta
Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, hingga Jumat malam (7/11), tercatat 93 orang menjadi korban ledakan, sebagian besar mengalami barotrauma — gangguan pendengaran akibat tekanan udara dari ledakan.
Dari total korban, 28 pasien dirawat inap dan 65 pasien menjalani rawat jalan.
RS Islam Cempaka Putih menjadi rumah sakit yang menangani korban terbanyak dengan 39 pasien, disusul RS Yarsi, RS Pertamina Jaya, serta beberapa puskesmas di Kelapa Gading.
🕊️ Kesimpulan
Apresiasi yang diberikan Mensos Gus Ipul menunjukkan sinergi antara pemerintah dan Polri dalam menangani situasi darurat dengan cepat dan manusiawi. Penanganan medis, pendampingan psikologis, serta pemulihan fasilitas sekolah menjadi bukti nyata bahwa upaya penanggulangan bencana tidak hanya soal penegakan hukum, tetapi juga pemulihan moral dan kemanusiaan.
Dengan kerja sama lintas lembaga dan dukungan masyarakat, diharapkan kejadian seperti ledakan di SMAN 72 Jakarta dapat segera tertangani, dan dunia pendidikan kembali menjadi tempat yang aman bagi semua siswa.