
Komisi Percepatan Reformasi Polri mengadakan audiensi dengan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) pada Kamis siang (13/11/2025). Pertemuan tersebut digelar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
Ketua Komisi, Jimly Asshidiqie, membenarkan kegiatan tersebut.
“Iya, hari ini menerima audiensi GNB di PTIK jam 13.30,” ujar Jimly saat dikonfirmasi oleh wartawan.
Pertemuan ini difokuskan pada penyampaian rekomendasi dan saran terkait pembenahan institusi kepolisian. Hasil audiensi nantinya akan dibawa dan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, para tokoh GNB meminta pihak kepolisian membebaskan aktivis, pelajar, dan mahasiswa yang ditangkap pasca aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada Agustus 2025. Hingga kini, sejumlah aktivis dan mahasiswa di berbagai daerah masih dilaporkan mendekam di tahanan.
“Kami berharap adik-adik kita, para aktivis dan mahasiswa, yang masih ditahan di beberapa daerah bisa segera dibebaskan,” kata tokoh GNB Lukman Hakim Saifuddin setelah bertemu Presiden Prabowo di Istana Merdeka pada 11 September 2025.
Menurut Lukman, para pelajar tersebut tidak semestinya berada di balik jeruji besi. Ia menilai kondisi itu dapat mengganggu pendidikan mereka dan mengancam masa depan mereka.
“Mereka adalah anak-anak kita. Dengan ditahan, proses pendidikan mereka bisa terputus dan itu menjadi kekhawatiran kita semua,” tambah Lukman.
Demo Dijamin Konstitusi, Namun Kericuhan Tak Terhindarkan
Lukman menegaskan bahwa demonstrasi merupakan hak konstitusional. Namun, ia menyayangkan demo damai tersebut berubah memicu kerusuhan, perusakan fasilitas publik, pembakaran, hingga penjarahan.
“Kerusuhan ini menimbulkan fitnah dan berbagai tuduhan yang membingungkan publik,” ujarnya.
Untuk itu, GNB mendorong dibentuknya tim investigasi independen guna menelusuri penyebab kerusuhan tersebut. Ia menekankan pentingnya tim yang berisi individu profesional dan berintegritas tinggi, serta memiliki kewenangan penuh untuk menjalankan fungsi investigasi secara objektif.
Dengan adanya tim tersebut, diharapkan muncul kejelasan sehingga tidak ada lagi saling tuduh antar berbagai pihak.
Pertemuan Tokoh GNB dengan Presiden Prabowo
Selain membahas persoalan penahanan aktivis, tokoh-tokoh GNB juga menyampaikan rekomendasi terkait reformasi di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, hukum, HAM, hingga pertahanan dan keamanan. Mereka berharap pemerintah dapat menindaklanjuti berbagai masukan tersebut dengan serius.
Adapun sejumlah tokoh yang hadir dalam pertemuan itu antara lain:
-
Sinta Nuriyah Wahid
-
Quraish Shihab
-
Pdt. Gomar Gultom
-
Romo Franz Magnis-Suseno
-
Omi K. Nurcholis Majid
-
Lukman Hakim Saifuddin
-
Erry Riyana Hardjapamekas
-
Alissa Wahid
-
Komaruddin Hidayat
-
Francisia SS Seda
-
Laode M. Syarif
-
Hong Thin
-
Kamaruddin Amin
-
Bikku Dhanmasubho Mahathera
-
Pdt. RD Aloys Budi Purnomo
-
Uskup Antonius S. Bunjamin
Refrence : Liputan6