easydigestiverelief.com

Bahlil Lahadalia: Tekanan KKKS Kerek Produksi Minyak Bumi

Bagikan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pencapaian target lifting minyak bumi dalam APBN 2025 tak lepas dari dorongan dan langkah tegas yang ia ambil terhadap para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Ia menegaskan, meskipun bukan ahli minyak, dirinya harus mampu memimpin dengan pendekatan strategis agar produksi minyak nasional tetap stabil dan meningkat.


Lifting Minyak Capai Target APBN 2025

Dalam sambutannya di ajang Penghargaan Subroto 2025 di Jakarta pada Jumat (24/10/2025), Bahlil menyebut lifting minyak bumi saat ini telah mencapai 605 ribu barel per hari, sesuai dengan target APBN 2025. Ia mengakui bahwa capaian tersebut bukan hanya hasil dari keahlian teknis, tetapi juga kombinasi antara kepemimpinan tegas dan kebijakan strategis.

“Saya sadar betul, saya bukan orang ahli minyak. Tapi ternyata, jadi Menteri ESDM tidak cukup hanya paham teknis, harus juga ‘ahli tekan-tekan’. Karena kalau KKKS tidak didorong, mereka tidak akan jalan maksimal,” ujar Bahlil disambut tawa hadirin.

Pernyataan tersebut menggambarkan gaya kepemimpinan Bahlil yang tegas namun tetap bersinergi. Menurutnya, tekanan yang diberikan bukan dalam arti negatif, melainkan dorongan agar semua pihak bekerja lebih efisien dan produktif.


Kolaborasi Pemerintah dan KKKS

Selain tekanan, Bahlil menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pihak KKKS untuk mencapai hasil optimal. Ia menegaskan bahwa percepatan peningkatan produksi minyak harus diikuti oleh penyesuaian kebijakan dan regulasi yang responsif terhadap kebutuhan industri.

“Kita butuh percepatan. Kalau KKKS ingin cepat, kita tanyakan apa yang mereka butuhkan. Apakah regulasi atau insentif. Pemerintah juga harus menyesuaikan agar kerja sama berjalan seimbang,” jelasnya.

Pendekatan kolaboratif ini menunjukkan bahwa Kementerian ESDM tidak hanya menuntut hasil, tetapi juga berupaya menciptakan iklim kerja yang mendukung investasi energi jangka panjang.

Bahlil Lahadalia: Tekanan KKKS Kerek Produksi Minyak Bumi


Peran Sumur Rakyat dalam Peningkatan Produksi

Bahlil juga menyoroti kontribusi sumur rakyat terhadap peningkatan lifting minyak nasional. Ia mencatat adanya peningkatan signifikan jumlah sumur rakyat di Indonesia — dari 30 ribu menjadi 45 ribu sumur pada 2025.

“Kami sudah menginventarisir sekitar 45 ribu potensi sumur yang dikelola oleh masyarakat,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, jika setiap sumur mampu menghasilkan satu barel minyak per hari, maka tambahan produksi bisa mencapai 45 ribu barel per hari, angka yang cukup signifikan untuk mendukung ketahanan energi nasional.


Pengelolaan Sumur Diserahkan ke Daerah

Dalam rangka memperkuat tata kelola dan efisiensi, Bahlil menjelaskan bahwa pengelolaan sumur rakyat akan diserahkan kepada pemerintah daerah (Pemda) melalui BUMD atau badan usaha menengah lokal. Kebijakan ini diharapkan mampu memberdayakan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan produktivitas nasional.

“Pertamina sebagai KKKS akan memberikan pendampingan agar pengelolaan dilakukan dengan aman dan sesuai standar lingkungan,” jelasnya.

Pendampingan ini dinilai penting untuk menjaga keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan di sekitar wilayah eksplorasi minyak.


Kesimpulan

Langkah Bahlil Lahadalia dalam menekan sekaligus berkolaborasi dengan KKKS menjadi strategi efektif dalam meningkatkan produksi minyak nasional. Dengan pendekatan tegas namun adaptif, ia berhasil membawa sektor energi Indonesia tetap stabil dan produktif di tengah tantangan global.

Peningkatan lifting minyak hingga mencapai target APBN 2025 menjadi bukti nyata keberhasilan strategi tersebut. Didukung oleh kolaborasi, inovasi, serta pemberdayaan sumur rakyat, Indonesia kini semakin optimistis menuju kemandirian energi nasional.

Refrence : Liputan6
Exit mobile version