
Bupati Pati, Sudewo, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada warga usai terjadinya insiden saat aksi demonstrasi pada Selasa (5/8/2025). Dalam aksi tersebut, terjadi ketegangan antara Satpol PP dan peserta demo yang menggalang donasi di tengah kota.
Menurut penjelasan Sudewo, tidak ada niatan untuk menyita atau merampas barang-barang milik warga yang terlibat dalam aksi. Ia menegaskan bahwa Satpol PP hanya diminta untuk memindahkan barang-barang tersebut agar tidak mengganggu jalannya kirab boyongan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pati dan HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Saya tidak bermaksud menghalangi aspirasi masyarakat. Kami hanya berupaya menjaga agar kegiatan perayaan berjalan tertib,” ujar Sudewo kepada awak media, Kamis (7/8).
Klarifikasi Pernyataan yang Sempat Menuai Kritik
Pernyataan Sudewo sebelumnya sempat menjadi sorotan publik, terutama kalimatnya yang menyebutkan “5.000 silakan, 50.000 massa silakan.” Banyak pihak menilai ucapan itu seolah menantang warga.
Namun, Sudewo segera memberikan klarifikasi bahwa maksud dari ucapannya adalah untuk menekankan pentingnya menjaga ketertiban dalam menyampaikan aspirasi. Ia ingin memastikan bahwa aksi unjuk rasa tetap dalam koridor damai dan tidak ditunggangi kepentingan pihak lain.
“Saya tidak sedang menantang rakyat. Saya hanya ingin aksi berjalan damai dan murni menyuarakan aspirasi tanpa provokasi,” ujarnya.
Evaluasi dan Komitmen untuk Perbaikan
Sudewo mengakui, sebagai pemimpin yang baru menjabat, dirinya masih memiliki banyak kekurangan. Ia menyambut baik berbagai kritik dan saran dari masyarakat, karena itu merupakan bagian penting dalam membangun tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
“Saya sadar belum sempurna. Masukan dari masyarakat sangat saya perlukan. Pemerintahan ini milik bersama,” ungkapnya.
Ia juga menginformasikan bahwa hingga saat ini realisasi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Pati telah mencapai hampir 50 persen, menunjukkan partisipasi masyarakat yang cukup aktif dalam pembangunan daerah.
Fokus pada Infrastruktur dan Pelayanan Publik
Dalam kesempatan yang sama, Sudewo juga menegaskan bahwa pemerintahannya tetap berfokus pada peningkatan pelayanan publik. Beberapa proyek prioritasnya antara lain adalah pembenahan fasilitas RSUD RAA Soewondo, perbaikan jalan-jalan rusak di wilayah pedesaan, serta penguatan ekonomi lokal melalui UMKM.
“Kami ingin warga Pati merasakan pelayanan publik yang lebih baik dan infrastruktur yang memadai,” tuturnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang beredar.
“Pembangunan hanya bisa berjalan lancar jika semua pihak bisa menahan diri dan bersatu untuk kemajuan bersama,” lanjutnya.
Harapan dan Dukungan Masyarakat
Sebagai penutup, Sudewo menyampaikan harapannya agar masyarakat terus memberikan dukungan terhadap program-program pembangunan yang dijalankan pemerintah daerah. Ia berkomitmen untuk bekerja dengan tulus dan penuh tanggung jawab demi kemajuan Kabupaten Pati.
“Mohon doa dan dukungan dari semua pihak. Saya akan terus belajar dan bekerja demi kesejahteraan warga Pati,” pungkasnya.
Refrence : Liputan6