Sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) meminta aparat kepolisian segera membebaskan aktivis, pelajar, dan mahasiswa yang ditahan usai aksi demo ricuh pada Agustus 2025. Hingga kini, masih ada sejumlah orang yang mendekam di tahanan di beberapa daerah.
Tokoh GNB, Lukman Hakim Saifuddin, menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
“Kami berharap adik-adik kita, para mahasiswa dan pelajar, bisa segera dibebaskan. Mereka tidak seharusnya berada di jeruji besi karena masa depan pendidikan mereka bisa terancam,” kata Lukman.
Dampak Penahanan terhadap Pendidikan
Lukman menekankan, para pelajar dan mahasiswa yang ditahan justru bisa kehilangan kesempatan belajar. Menurutnya, ini sangat merugikan karena pendidikan adalah bekal penting untuk masa depan generasi muda.
“Mereka adalah anak-anak kita yang semestinya melanjutkan pendidikan, bukan terhenti karena kasus seperti ini,” ujarnya.
Usulan Tim Investigasi Independen
GNB menilai, unjuk rasa merupakan hak konstitusional warga negara. Namun, aksi damai mahasiswa berubah menjadi kericuhan dengan perusakan, pembakaran, hingga penjarahan.
Untuk menghindari fitnah dan tuduhan yang saling tumpang tindih, GNB mengusulkan pembentukan tim investigasi independen. Tim ini diharapkan berisi orang-orang profesional, berintegritas tinggi, serta memiliki kewenangan kuat dalam mengusut penyebab kerusuhan.
“Tim ini harus benar-benar independen agar hasilnya dipercaya publik,” tegas Lukman.
Bahas Reformasi dan Supremasi Sipil
Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo, GNB juga menyampaikan tuntutan lain, antara lain reformasi ekonomi, politik, hukum, hak asasi manusia, hingga pertahanan dan keamanan.
Lukman mengatakan, Prabowo menunjukkan komitmennya untuk menegakkan supremasi sipil dalam demokrasi Indonesia. Ia berharap janji tersebut benar-benar diwujudkan, bukan hanya sekadar ucapan.
“Supremasi sipil adalah inti demokrasi. Presiden harus memastikan TNI fokus pada tugas pokoknya, menjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa, tanpa terbebani urusan di luar perannya,” kata Lukman.
Tokoh yang Hadir
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai tokoh lintas agama, akademisi, dan aktivis, antara lain:
-
Sinta Nuriyah Wahid
-
Quraish Shihab
-
Romo Franz Magnis-Suseno
-
Alissa Wahid
-
Komaruddin Hidayat
-
Lukman Hakim Saifuddin
-
Pdt. Gomar Gultom
-
Erry Riyana Hardjapamekas
-
Uskup Antonius S. Bunjamin
-
serta sejumlah tokoh lain dari berbagai latar belakang.
Kesimpulan
Melalui pertemuan dengan Presiden Prabowo, Gerakan Nurani Bangsa menegaskan dua hal penting: pembebasan aktivis dan mahasiswa yang masih ditahan, serta pembentukan tim investigasi independen terkait kericuhan demo. Selain itu, mereka juga mendorong komitmen pemerintah dalam menjalankan reformasi dan menjaga supremasi sipil sebagai dasar demokrasi di Indonesia.
Refrence : Liputan6