Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengambil langkah cepat untuk menjaga kepercayaan investor global. Dalam pertemuan tertutup dengan 12 manajer investasi terkemuka, ia menegaskan bahwa arah kebijakan fiskal Indonesia tetap terkendali meski tekanan ekonomi dunia makin kuat.
Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Senin malam (20/10/2025). Langkah ini disebut sebagai upaya proaktif untuk menenangkan pasar dan memberi sinyal bahwa pemerintah Indonesia masih berada di jalur yang aman secara fiskal.
Purbaya: “Saya Bukan Koboi, Semua Langkah Dihitung”
Dalam sesi diskusi dengan para fund manager, Menkeu Purbaya menanggapi berbagai pertanyaan soal keberlanjutan kebijakan fiskal pemerintah. Ia menjelaskan bahwa meski gaya kepemimpinannya terlihat berani, setiap kebijakan tetap didasari perhitungan yang matang.
“Fund manager ingin tahu, apakah fiskal kita berkesinambungan atau tidak. Saya yakinkan bahwa semua langkah sudah diperhitungkan dengan baik,” ujar Purbaya.
Pernyataan tersebut seolah menjawab kekhawatiran investor mengenai arah kebijakan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global, termasuk perlambatan ekonomi di kawasan Asia dan fluktuasi nilai tukar.
Tiga Pilar Strategi Pemerintah untuk Percepatan Ekonomi
Dalam kesempatan yang sama, Purbaya memaparkan tiga pilar utama yang menjadi fokus strategi pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional:
-
Optimalisasi Mesin Fiskal – Pemerintah akan memaksimalkan penggunaan anggaran secara efektif dan tepat sasaran.
-
Dukungan Kebijakan Moneter dan Sektor Swasta – Kolaborasi erat dengan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas serta mendorong kembali peran sektor swasta.
-
Perbaikan Iklim Investasi – Pemerintah akan menyederhanakan regulasi, mempercepat perizinan, dan menghapus hambatan investasi melalui tim Debottlenecking.
“Mesin fiskal kita perkuat, moneter kita sinergikan, dan iklim investasi kita perbaiki. Tiga hal ini akan menjadi fondasi percepatan ekonomi,” tegas Purbaya.
Kebijakan PPN Masih dalam Tahap Evaluasi
Isu mengenai penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga mencuat dalam sesi tanya jawab. Menkeu menjelaskan bahwa pemerintah belum akan memutuskan perubahan tarif dalam waktu dekat.
Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap penerimaan negara, termasuk sektor pajak dan bea cukai, sebelum mengambil langkah besar.
“Kita belum bisa hitung PPN sekarang karena masih perlu lihat kondisi pajak dan custom setelah perbaikan,” katanya.
Keputusan final soal tarif PPN baru akan dibahas setelah hasil evaluasi penerimaan negara kuartal pertama tahun depan keluar.
Daftar Fund Manager yang Hadir
Pertemuan malam itu dihadiri oleh sejumlah nama besar di dunia investasi, baik lokal maupun internasional, di antaranya:
-
Fidelity Management Research: Christopher Bartoli
-
Capital Research Global: Chau Nguyen
-
CLSA Indonesia: Daniel Oen, Novita Tjia, Sarina Lesmina
-
PT Schroders Investment Management Indonesia: Aditya Sutandhi
-
Ashmore Asset Management: Kemal Razindyaswara
-
Eastspring Investments: Linda Lauwira
-
Batavia Prosperindo Aset Manajemen: Sonny John
-
Allianz Global Investors: Octavius Prakarsa
-
BRI Manajemen Investasi: Herman Tjahjadi
-
BNI Asset Management: Marlina T. Maharani
Kesimpulan: Menegaskan Komitmen Stabilitas Fiskal
Pertemuan ini menandai langkah penting Menkeu Purbaya dalam memperkuat kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. Dengan komunikasi yang terbuka dan strategi yang jelas, pemerintah ingin memastikan bahwa kebijakan fiskal tetap berkelanjutan, meskipun dinamika global penuh tantangan.
Melalui pendekatan yang tegas namun terukur, Purbaya Yudhi Sadewa menunjukkan bahwa stabilitas dan keberlanjutan fiskal Indonesia akan terus dijaga, sekaligus memberi keyakinan bahwa peluang investasi di tanah air tetap menjanjikan.