PDIP Dukung Prabowo Buka Hubungan dengan Israel, 3 Syarat Ditetapkan

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, menyatakan dukungannya terhadap Prabowo Subianto untuk membuka kemungkinan hubungan politik dan diplomatik dengan Israel. Namun, menurutnya, ada syarat-syarat tegas yang harus dipenuhi agar langkah tersebut dapat diterima, yakni dengan prinsip-prinsip yang berpihak pada keadilan dan kemanusiaan.
“Saya mendukung sikap pemerintah untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, namun dengan syarat mutlak yang harus dipenuhi,” ungkap TB Hasanuddin dalam keterangannya pada Kamis, 29 Mei 2025.
Tiga Syarat Pembukaan Hubungan Diplomatik dengan Israel
Menurut TB Hasanuddin, ada tiga syarat dasar yang perlu dipenuhi untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel:
-
Pengakuan Kemerdekaan Palestina
Israel harus secara resmi mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Negara Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. -
Hentikan Agresi Militer
Israel harus menghentikan segala bentuk agresi militer terhadap Palestina dan segera mundur dari wilayah-wilayah Palestina yang telah diduduki. -
Perdamaian Dua Negara
Kedua negara, Israel dan Palestina, harus dapat hidup berdampingan secara damai sebagai dua negara yang merdeka dan berdaulat.
“Ketiga syarat ini sangat penting untuk menjaga keadilan dan menciptakan perdamaian yang langgeng di kawasan Timur Tengah,” tegas TB Hasanuddin.
Aspirasi Bangsa Indonesia dalam Solusi Dua Negara
TB Hasanuddin juga menekankan bahwa aspirasi bangsa Indonesia terkait penyelesaian konflik Israel-Palestina sudah jelas, yaitu dalam bentuk Solusi Dua Negara (two-state solution). Hal ini telah disuarakan oleh Indonesia sejak lama dan menjadi dasar dalam penyelesaian konflik.
“Ini adalah aspirasi bangsa Indonesia yang sudah digaungkan sejak lama mengenai solusi dua negara. Tentunya ini harus didukung penuh karena jelas landasannya adalah Konstitusi Indonesia yang menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, baik Palestina maupun Israel,” lanjutnya.
Pernyataan Prabowo Subianto tentang Hubungan dengan Israel
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat, dengan syarat bahwa Israel terlebih dahulu mengakui Palestina. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam joint statement bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025.
“Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Prabowo.
Menyuarakan Solusi Dua Negara
Prabowo juga menegaskan bahwa dalam berbagai kesempatan, Indonesia selalu menyuarakan solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan terbaik menuju perdamaian yang sejati. “Kemerdekaan bagi bangsa Palestina adalah satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar,” ujar Prabowo.
Namun, Prabowo juga menambahkan bahwa Indonesia harus mengakui hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat, serta menjamin keamanan Israel di wilayahnya.
“Tapi di samping itu pun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya,” tambah Prabowo.
Kesimpulan: Indonesia Dukung Perdamaian yang Berkeadilan
Pernyataan dari TB Hasanuddin dan Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina yang berbasis pada keadilan dan perdamaian. Dengan tiga syarat yang diajukan oleh PDIP, yaitu pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina, penghentian agresi militer, dan tercapainya perdamaian dua negara, Indonesia membuka kemungkinan hubungan diplomatik dengan Israel, selama hal itu tidak mengorbankan hak dan kemerdekaan bangsa Palestina.
Sebagai negara yang sejak lama mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia berkomitmen untuk memperjuangkan perdamaian yang saling menghormati hak kedua belah pihak. Sehingga, jika Israel mengakui Palestina, maka Indonesia siap membuka jalur diplomatik dengan Israel untuk menciptakan perdamaian di kawasan tersebut.