Easydigestiverelief.com, Jakarta Keputusan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia masih menjadi perbincangan publik, bahkan sempat menuai pro dan kontra. Pelatih asal Belanda, yang menggantikan posisi Shin Tae-yong ini, diberi kontrak selama dua tahun yang dilengkapi dengan opsi perpanjangan selama dua tahun ke depan.
Informasi soal pergantian pelatih Timnas Indonesia yang disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, beberapa waktu lalu, memang sangat mengejutkan. Masih banyak pihak mempertanyakan alasan pencopotan pelatih asal Korea Selatan itu.
Erick menjelaskan bahwa wacana pemecatan Shin Tae-yong sudah muncul dari sebelum laga Timnas Indonesia vs China, Oktober lalu. Dan, dalam acara wawancara Liputan6 Sport Eksklusif Bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang dipandu Glen Joshua, Menteri BUMN ini, mengungkap situasi bagaimana rencana itu datang hingga berujung pemecatan.
Menurut Erick, selama proses itu, dia harus diam dan bersabar sambil tetap dukung 100 persen. “Iya dong jangan gara-gara ego. Ini kan tim nasional bukan milik saya, iya kan, bukan milik Glen, bukan milik PSSI, bukan milik siapa-siapa gitu. Ini milik bangsa,” kata Erick.
Erick menegaskan tidak ada kepentingan individu di atas tim nasional. Dan, persepsi ini, menurut dia, harus dan mesti disamakan persepsinya. “Jadi ya dalam mengambil hal-hal ini juga saya mesti proper sabar, timingnya benar, mesti waras ngambil keputusannya gitu loh ya,” ujarnya.
“Jadi ya saya dengan menjaga hati saya, menjaga mulut saya, ya menjaga pikiran saya, ee semua diperhitungkan gitu,” katanya.
Erick Thohir Sedih Disebut Ada Tekanan Mafia
Erick mengaku keputusan itu sangat sulit. Apalagi, kata dia, ada kata kata-kata kemarin yang membuatnya sangat sedih, seperti tuduhan tekanan mafia bola. PSSI berani melakukan itu, karena menyadari harus terjadi perubahan di stakeholdernya.
Terkait dengan itu, Erick juga menyinggung soal keberadannya yang terkesan mendapat dukungan pemerintah. Menurutnya, FIFA melihat sekarang keberadaannya bukan intervensi government, tapi mereka menilai sangat bagus selama aturan rule of the gamesnya benar.
“Saya bukan orang yang bisa ditekan-tekan. Engak ada ini semua pikiran waras, kita mau memberikan yang terbaik, hasil yang terbaik ya tadi kan mimpi itu Piala Dunia. Itu mimpi tapi harus dijalanin,” ujarnya.
Hubungan dengan Shin Tae-yong Tetap Terjaga
Selanjutnya, Erick menegaskan hubungannya dengan Shin Tae-yong tetap terjaga baik, dengan mantan pelatih Timas Indonesia juga diklaim sudah legawa menerima keputusan ini.
“Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat,” papar Erick Thohir.
Pergantian Pelatih Bakal Hambat Perjalanan Timnas Indonesia
Pada bagian lain Erick menjawab soal kecemasan publik soal penunjukkan Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong. Dikhawatirkan pergantian pelatih bakal menghambat ambisi timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Namun, Erick Thohir menegaskan langkah itu justru diambil demi membawa Tim Garuda merebut tiket ke turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
“Kalau rasa pesimisme itu, atau semua lihat saya harus mundur, ya saya mundur. Saya izin ke FIFA, saya pamit,” ungkapnya.
Reference : Liputan6