
Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan perombakan Kabinet Merah Putih pada Senin, 8 September 2025. Dalam pengumuman yang disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, terdapat lima menteri yang diganti dan satu kementerian baru dibentuk, yakni Kementerian Haji dan Umrah. Pelantikan para menteri baru dijadwalkan berlangsung di Istana Negara pada sore hari yang sama.
“Setelah melalui berbagai pertimbangan, masukan, dan evaluasi, Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” ujar Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Jejak Reshuffle Kabinet Prabowo di 2025
Perombakan kabinet ini bukan yang pertama di era Presiden Prabowo. Berikut catatan penting sepanjang 2025:
-
7 Februari 2025: Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberi sinyal peringatan kepada para menteri terkait evaluasi kinerja.
-
19 Februari 2025: Prabowo melakukan reshuffle perdana. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro digantikan.
-
23 Mei 2025: Istana menegaskan belum ada rencana reshuffle meski isu mencuat.
-
11 Juni 2025: Pengamat menilai Prabowo sudah punya cukup data untuk evaluasi menteri.
-
12 Juni 2025: Presiden menyebut kinerja menteri masih baik sehingga belum perlu perombakan.
-
21 Agustus 2025: Penangkapan eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer oleh KPK memicu sorotan publik.
-
8 September 2025: Prabowo mengumumkan reshuffle besar dengan mengganti lima menteri dan membentuk kementerian baru.
Daftar Menteri yang Diganti
Pada reshuffle 8 September 2025, lima menteri resmi digantikan:
-
Budi Gunawan – Menteri Koordinator Politik dan Keamanan
-
Sri Mulyani – Menteri Keuangan
-
Abdul Kadir Karding – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
-
Budi Arie Setiadi – Menteri Koperasi
-
Dito Ariotedjo – Menteri Pemuda dan Olahraga
Sebelumnya, pada reshuffle Februari 2025, Satryo Soemantri Brodjonegoro (Mendiktisaintek) juga digantikan.
Menteri Baru yang Dilantik
Presiden Prabowo menunjuk nama-nama baru untuk mengisi pos strategis tersebut:
-
Purbaya Yudhi Sadewa – Menteri Keuangan
-
Muchtarudiin – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)
-
Ferry Juliantono – Menteri Koperasi
-
Irfan Yusuf – Menteri Haji dan Umrah (kementerian baru)
-
Dahnil Anzar Simanjuntak – Wakil Menteri Haji dan Umrah
Penyebab dan Dampak Reshuffle
Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan, reshuffle ini dilakukan untuk menyelaraskan visi pemerintah dan memperkuat kinerja kabinet. Sejumlah faktor lain juga disebut berperan, mulai dari tuntutan publik, gelombang demonstrasi besar-besaran, hingga kasus hukum yang menyeret pejabat kementerian.
Dampak politiknya langsung terasa. Perubahan pada kursi Menteri Keuangan, misalnya, memberi pengaruh signifikan pada pasar modal. Menurut analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, pergantian Sri Mulyani membuat IHSG tertekan dan bergerak di zona merah akibat aksi jual investor.
Harapan dari Perubahan Kabinet
Presiden Prabowo berharap perombakan ini menjadi momentum perbaikan dan percepatan program kerja nasional. Dengan hadirnya wajah-wajah baru di kabinet, pemerintah ingin menunjukkan komitmen untuk lebih responsif terhadap tantangan zaman, aspirasi rakyat, dan dinamika global.
“Semoga keputusan ini membawa kebaikan bagi bangsa dan negara,” tutup Prasetyo Hadi.
Refrence : Liputan6