
Shell Indonesia memastikan bahwa pembahasan kerja sama business to business (B2B) terkait pembelian bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina Patra Niaga kini berada di tahap final. Kepastian ini disampaikan oleh President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, sebagai respons atas kabar mengenai kesepakatan pasokan base fuel antara kedua perusahaan.
“Saat ini pembahasan B2B terkait pasokan impor base fuel dari Pertamina Patra Niaga sudah memasuki tahap akhir,” ujar Ingrid, dikutip dari Antara pada Rabu (26/11/2025). Pernyataan tersebut sekaligus mempertegas informasi dari Kementerian ESDM mengenai rencana pembelian BBM oleh Shell.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa Shell telah menyetujui pembelian satu kargo base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Ia memastikan bahwa kargo tersebut akan tiba di titik serah pada 24 atau 25 November 2025 sesuai kesepakatan. Setelah tiba di Indonesia, Shell akan mengambil dan mendistribusikan base fuel tersebut ke seluruh jaringan SPBU mereka. Tambahan pasokan ini diproyeksikan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun 2025, sembari menunggu penetapan kuota impor berikutnya.
Arahan Menteri ESDM: Pertamina Diminta Bantu Swasta
Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang meminta Pertamina membantu operator SPBU swasta yang kehabisan kuota impor BBM. Instruksi tersebut dikeluarkan menyusul kelangkaan BBM di beberapa SPBU swasta seperti Shell, BP, dan Vivo sejak pertengahan Agustus hingga Oktober 2025.
Krisis tersebut terjadi karena sejumlah perusahaan swasta telah menggunakan seluruh kuota impor mereka sebelum akhir tahun. Untuk menghindari gangguan distribusi BBM secara nasional, pemerintah meminta Pertamina turun tangan menyalurkan suplai sementara.
Operator Swasta Lain Juga Mendapat Pasokan
Selain Shell, operator SPBU lain seperti AKR, BP, dan Vivo juga telah mendapatkan suplai dari Pertamina. Masing-masing menerima sekitar 100 ribu barel minyak pada tahap pertama. Langkah ini dilakukan untuk memastikan stok BBM tetap tersedia di lapangan dan layanan kepada masyarakat tidak terganggu.
Pertamina juga menyalurkan volume yang sama kepada Vivo. Sementara itu, ExxonMobil belum mengajukan permintaan tambahan pasokan karena persediaan mereka dinilai masih cukup hingga akhir tahun.
Stabilkan Pasokan BBM Nasional
Kolaborasi antara perusahaan swasta dan Pertamina ini disebut sebagai solusi jangka pendek untuk mencegah kekosongan stok BBM akibat defisit kuota impor. Pemerintah menilai kerja sama tersebut penting untuk menjamin kenyamanan masyarakat dan menjaga kelangsungan bisnis operator SPBU swasta.
Dengan masuknya pasokan baru dari Pertamina, Shell optimistis operasional dan layanan di seluruh SPBU mereka akan kembali normal. Proses distribusi juga disebut berjalan lancar dan diawasi ketat agar pengisian stok berlangsung tepat waktu.
Langkah ini menandai sinergi baru antara Shell dan Pertamina dalam menjaga stabilitas pasokan energi nasional hingga akhir 2025.