Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menanggapi isu dugaan mark up proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) yang belakangan ramai dibicarakan. Ia menduga ada pihak tertentu yang sengaja memanaskan isu tersebut tanpa memahami konteks besar di balik pembangunan transportasi publik nasional.
“Ini yang goreng-goreng isu. Whoosh ini kayaknya gagal paham. Transportasi publik itu penting,” ujar Budi Arie di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, pembangunan kereta cepat Whoosh bukan hanya proyek ekonomi semata, melainkan simbol kemajuan teknologi dan transportasi Indonesia di tingkat Asia Tenggara.
🏗️ Simbol Kemajuan Transportasi Nasional
Budi menegaskan bahwa Indonesia kini menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berhasil mengoperasikan layanan kereta cepat. Ia menyebut hal tersebut sebagai lompatan besar bagi bangsa, terutama dalam memperkuat konektivitas wilayah dan efisiensi waktu perjalanan.
Meski demikian, ia tidak menutup mata terhadap potensi permasalahan dalam proyek besar seperti Whoosh. Menurutnya, jika ada dugaan pelanggaran hukum atau indikasi korupsi, maka langkah penegakan hukum tetap harus dihormati.
“Silakan saja aparat penegak hukum mengambil langkah-langkah kalau ditemukan adanya pelanggaran hukum. Tapi saya yakin, soal manfaatnya sangat besar bagi masyarakat,” ujarnya.

💬 Projo Dukung Transparansi, Tapi Fokus pada Manfaat
Sebagai organisasi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, Projo mendukung penuh proses transparansi dan pengawasan proyek nasional. Namun, Budi menilai bahwa proyek Whoosh harus dilihat dari sisi manfaat sosial dan ekonomi yang dihasilkannya, bukan hanya dari isu dugaan penyimpangan anggaran.
“Kami yakin bahwa program ini memang tidak hanya mengejar profit, tetapi juga benefit bagi masyarakat luas,” tambahnya.
Menurutnya, Whoosh menjadi contoh nyata transformasi sistem transportasi di Indonesia yang mendorong efisiensi mobilitas, mengurangi kemacetan, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah penyangga seperti Bandung dan Bekasi.
🧾 KPK: Layanan Whoosh Tetap Beroperasi
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa masyarakat tetap dapat menggunakan layanan kereta cepat Whoosh meskipun proyek tersebut tengah dalam penyelidikan.
“Silakan masyarakat tetap menggunakan layanan kereta cepat sebagai salah satu moda transportasi,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Ia menegaskan bahwa proses hukum tidak boleh menghambat pelayanan publik. KPK memastikan penyelidikan dilakukan secara profesional tanpa mengganggu operasional PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yang menguasai mayoritas saham proyek tersebut sebesar 58,53 persen.
💸 Asal Mula Isu Dugaan Mark Up
Isu dugaan mark up Whoosh mencuat setelah mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap adanya perbedaan mencolok antara biaya pembangunan kereta cepat di Indonesia dan China.
Dalam video yang diunggah ke kanal YouTube pribadinya (14/10/2025), Mahfud menyebut biaya pembangunan per kilometer di Indonesia mencapai USD 52 juta, sementara di China hanya USD 17–18 juta.
“Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. Ini harus diteliti siapa yang melakukan,” kata Mahfud dalam pernyataannya.
Menanggapi hal itu, KPK telah membuka tahap penyelidikan resmi sejak awal tahun dan meminta Mahfud untuk menyerahkan laporan serta data pendukung agar proses hukum berjalan transparan.
🏁 Kesimpulan
Budi Arie menegaskan bahwa isu mark up Whoosh tidak boleh dijadikan bahan spekulasi politik tanpa dasar kuat. Ia mengingatkan bahwa pembangunan transportasi publik seperti kereta cepat merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia.
Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan infrastruktur, Whoosh menjadi simbol bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara maju di Asia. Meski proses hukum tetap berjalan, proyek ini diyakini membawa manfaat ekonomi dan sosial yang nyata bagi masyarakat.
“Transportasi publik itu penting. Jangan salah fokus pada isu, tapi lihat manfaat besarnya untuk bangsa,” tutup Budi Arie.
Refrence : Liputan6