Jakarta, CNBC Indonesia –
Per pukul 10:30 WIB, terpantau 11 stock perbankan berkapitalisasi pasar besar (topi besar) cerah bergairah. Dengan sepuluh stockberhasil melesat lebih dari 1%. Dan satu saham menguat kurang dari 1%.
Stock perbankan Himbara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Menjadi yang paling kencang penguatannya pada sesi I hari ini yakni mencapai 4% ke posisi Rp 6.500/unit.
Sedangkan stock PT Bank Mega Tbk (MEGA). Menjadi yang paling minor penguatannya pada sesi I hari ini yakni menanjak 0,83% menjadi Rp 4.870/unit.
Berikut pergerakan saham bank raksasa pada sesi I hari ini.
memancarkan | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Mandiri (persero) | BMRI | 6.500 | 4,00% |
Bank Negara Indonesia (Persero) | BBNI | 5.025 | 3,82% |
Bank Asia Tengah | BBCA | 10.175 | 3,30% |
Bank Maybank Indonesia | BNII | 224 | 2,75% |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 4.510 | 2,50% |
Bank Tabungan Negara (Persero) | BBTN | 1.285 | 1,98% |
Bank CIMB Niaga | BNGA | 1.795 | 1,70% |
Bank Syariah Indonesia | BRIS | 3.000 | 1,69% |
Bank Permata | BNLI | 1.025 | 1,49% |
BankOCBC NISP | NISP | 1.355 | 1,12% |
Bank Mega | MEGA | 4.870 | 0,83% |
DAFTAR SAHAM PERBANKAN
Saham perbankan berhasil bangkit dan melesat di tengah optimisme pasar global akan prospek memangkas suku bunga seiring data ekonomi AS yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Meski bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sempat mengindikasikan tidak akan tergesa-gesa Memangkas suku bunga acuannya.
Di sisi lain, keputusan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga acuannya juga ikut menopang stock perbankan raksasa.
Dewan gubernur BI kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI Rate pada November 2024 di level 6%. Demikian juga untuk suku bunga deposit facility sebesar 5,25% dan suku bunga lending facility sebesar 6,75%.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini diambil sebagai upaya BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dari dampak yang semakin tinggi mencakup geopolitik dan perekonomian global, seusai kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.
Di sisi lain, stock perbankan yang beberapa hari sebelumnya merana membuat valuasinya sudah cukup murah sehingga menjadi lebih menarik di mata pelaku pasar.
Dengan semakin murahnya valuasi saham perbankan bertambah dengan adanya fenomena rias jendela yang diharapkan terjadi pada akhir 2024 hingga awal 2025, maka pasar mulai kembali melirik stock perbankan topi besar di RI.
Saham bank memiliki peluang yang besar untuk menjadi bagian dari aksi rias jendela pada bulan Desember ini, atau memang sebenarnya bisa dimulai pada akhir November.
Riset CNBC Indonesia
[email protected]
(chd/chd)
Artikel Berikutnya
Mulai Diborong Asing, 5 Saham Bank Himbara Bangkit
Tag : Nusa77