
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merevisi jumlah anggaran pendidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Revisi ini berdampak langsung pada kenaikan alokasi dana untuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan, dari yang semula Rp178,7 triliun menjadi Rp274,7 triliun.
“Anggaran pendidikan yang langsung dinikmati oleh dosen, guru, dan tenaga pendidik adalah Rp274,7 triliun,” jelas Sri Mulyani saat rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Jumat (22/8/2025).
Alasan Revisi Anggaran Pendidikan
Sebelumnya, dalam Konferensi Pers RAPBN 2026, Sri Mulyani menyebutkan angka Rp178,7 triliun. Namun setelah dilakukan perhitungan ulang, ditemukan komponen tambahan yang belum dimasukkan, termasuk gaji dan tunjangan pegawai pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Jenderal Anggaran, Luky Alfirman, menegaskan bahwa angka lama belum mencakup keseluruhan belanja pegawai. Alokasi khusus untuk gaji dan tunjangan PNS, termasuk dosen, juga naik signifikan dari Rp82,9 triliun menjadi Rp120,3 triliun.
Anggaran Pendidikan Tetap 20% dari APBN
Meski terjadi revisi, pemerintah memastikan bahwa porsi anggaran pendidikan tetap sebesar 20% dari total APBN 2026, dengan nilai mencapai Rp757,8 triliun.
Alokasi ini digunakan untuk berbagai sektor:
-
Transfer ke Daerah (TKD): Rp253,4 triliun untuk mendanai tunjangan guru negeri/swasta, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional PAUD, BOP Kesetaraan, serta tambahan penghasilan guru.
-
Belanja Kementerian dan Lembaga (K/L): Rp243,9 triliun untuk mendukung program di Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Sosial.
Komitmen ini menegaskan bahwa pemerintah terus konsisten menjaga kualitas pendidikan di Indonesia.
Program Prioritas: Makan Bergizi Gratis (MBG)
Salah satu fokus utama dalam RAPBN 2026 adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari total anggaran pendidikan Rp223,6 triliun, sebagian dialokasikan untuk memberikan manfaat kepada 71,9 juta siswa dan santri di seluruh Indonesia.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi peserta didik sekaligus mendukung konsentrasi belajar di sekolah.
Dukungan Beasiswa dan Riset Pendidikan
Pemerintah juga mengalokasikan Rp37 triliun untuk pembiayaan pendidikan, yang mencakup:
-
Beasiswa LPDP untuk 4.000 mahasiswa.
-
Pendanaan bagi 452 riset strategis.
-
Dukungan untuk 21 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH) serta pendirian 2 PTN BH baru.
Selain itu, ada rencana pengembangan 9 sekolah unggulan serta revitalisasi 11.686 sekolah di berbagai daerah untuk memperkuat sarana dan prasarana pendidikan.
Kesimpulan
Revisi anggaran pendidikan dalam RAPBN 2026 menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk mendukung kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga kependidikan. Dengan alokasi yang meningkat tajam, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia juga semakin baik.
Selain memastikan tunjangan dan gaji tenaga pendidik terpenuhi, pemerintah juga menaruh perhatian besar pada program gizi, beasiswa, riset, hingga pembangunan sekolah unggulan.
Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi penerus yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di tingkat global.
Refrence : Liputan6